Baca Juga
10 Fakta Rongga Mulut Kita, Yang Harus Diketahui - Sejauh apa pengetahuan Anda tentang kesehatan rongga mulut? Beberapa
mitos berkembang di masyarakat seperti tutup kepala sikat gigi, makanan
terjatuh yang belum 5 menit, hingga soal obat kumur penghilang bau nafas
tak sedap. Berikut beberapa fakta medis tentang rongga mulut.
1. Berapa banyak populasi bakteri dalam mulut ?
Secara umum, rongga mulut manusia mengandung jutaan bakteri. Jika Anda kerap tak menggosok gigi terutama malam hari, semakin banyak bakteri yang hidup dalam mulut Anda. Bisa dikatakan, seperti banyaknya manusia yang tinggal di Bumi. Para ilmuwan mengidentifikasikan, lebih dari 700 spesies mikroba hidup di dalam mulut.
2. Ups! Belum 5 Menit
Mitos yang berkembang di masyarakat percaya, saat makanan jatuh di lantai dan belum 5 detik, makanan belum berkontak dengan kuman. Sayangnya, mitos ini salah! Kendati demikian, benar adanya jika semakin lama makanan berada di lantai semakin banyak kuman yang akan terangkat. Makanan mulai terkontaminasi kuman sejak menyentuh lantai. Sebaiknya buang saja ketimbang memakannya.
3. Penyakit gusi dapat menular melalui ciuman?
Tidak benar. Penyakit gusi tidak menular. Kuman penyebab penyakit gusi memang masuk melalui air liur, namun penyakit gusi tidak akan terjadi jika gigi dan gusi cukup sehat. Jika mulut Anda tak sehat, risiko terjadinya penyakit gusi akan mudah berulang.
Asosiasi Dokter Gigi America merekomendasikan untuk menggosok gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi untuk setiap kali.
Tambahkan penggunaan obat kumur anti bakteri untuk mengurangi bakteri penyebab plak dan gingivitis, serta mengurangi derita akibat penyakit gusi.
4. Bolehkah meminjam sikat gigi?
Tidak boleh. Sebaiknya Anda tak berbagi sikat gigi dengan orang lain. Menurut CDC (pusat pengendalian penyakit menular Amerika), sikat gigi dapat menjadi media pertukaran cairan tubuh dan ini meningkatkan risiko infeksi.
5. Benda apakah yang paling potensial menransfer mikroba
berbahaya antar manusia. Apakah lipstick, gelas minum, harmonika,
saxophone, atau semuanya?
Jawabannya adalah semuanya. Penelitian membuktikan, kuman dapat beredar melalui lipstick, lipbalm, gelas minum, alat musik, dan barang yang digunakan bersama-sama lainnya. Sebaiknya hindari berbagi barang yang digunakan secara persolan untuk menghindari bakteri, virus dan mikroba lain yang mungkin berbahaya.
6. Benarkah sikat gigi lebih aman disimpan dengan penutup kepala sikat gigi?
Tidak benar. Menyimpan sikat gigi lebih baik dibiarkan terbuka dan kering oleh udara. Asosiasi Dokter Gigi Amerika merekomendasikan untuk membersihkan sikat gigi dengan air mengalir setelah digunakan. Menyimpan sikat gigi dengan penutup justru membuat kepala sikat lembap dan menjadi lingkungan kondusid untuk pertumbuhan bakteri.
7. Apakah perlu mengganti sikat gigi setiap bulan untuk mencegah kuman tumbuh di sikat gigi?
Tidak benar. Asosiasi Dokter Gigi Amerika merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi setiap tiga atau empat bulan sekali. Mengganti sikat gigi ini bukan disebabkan perkembangan bakteri, namun lebih pada alasan fungsi sikat gigi yang masih layak atau tidak.
8. Apakah obat kumur dapat membunuh kuman penyebab nafas bau?
Benar. Menurut Asosiasi Dokter Gigi Amerika, obat kumur selain dapat mengurangi bakteri penyebab plak dan gingivitis juga dapat mengurangi kuman penyebab nafas bau termasuk makanan berbau (misal, bawang putih). Namun untuk nafas berbau disebabkan kondisi medis tertentu, obat kumur tentu tak dapat menjadi jalan keluar.
9. Teh hijau dapat menjaga gigi dan gusi sehat?
Benar. Penelitian membuktikan, teh hijau memiliki kaitan dengan gusi lebih sehat dan menurunkan risiko gigi tanggal lebih dini.
10. Apakah semua bakteri tidak baik bagi gigi dan gusi?
Salah. Beberapa bakteri juga memiliki fungsi positif bagi gigi dan gusi. Bahkan, beberapa membantu organisme di dalam rongga mulut menghasilkan bahan pembunuh bakteri buruk.
Peneliti telah mengeksplorasi beberapa jenis pasta gigi yang menjanjikan enzim penghambat plak berdasarkan bakteri baik dalam mulut.